my scroller


I made this widget at MyFlashFetish.com.

Senin, 09 April 2012

[FANFICTION] LIKE A STAR STORY


TITLE  : 모양의(byeol moyang-ui)
CAST  : Kim So Ra, Lee Gi Kwang ‘B2ST’, Hyunseung ‘B2ST’, Jang Subin, Guru Kang, Park Min Ji.
WORK: Shin



Namaku Kim So Ra. Aku adalah mahasiswi baru jurusan seni di CHINJU ART SCHOOL (*hanya rekaan*) . Aku hanya gadis biasa yang mampu bersekolah disekolah ini karena beasiswa yang kuperoleh dengan susah payah.
            “Kim So Ra ..!!!” teriak Gi Kwang yang datang menghampiriku. Heh.. sudah sebulan ini aku harus berurusan dengan Lee Gi Kwang, salah satu anggota B2ST yang cukup menyebalkan. Dia selalu mengusikku dengan segala tingkahnya. Itu menyebalkan sekali. Semua ini karena Guru Kang yang memutuskan kami untuk menjadi kelompok duet dalam showcase yang akan diselenggarakan untuk memperingati ulang tahun sekolah kami yang ke-100 tahun. Itulah yang menyebabkan aku harus berurusan dengan Lee Gi Kwang selama satu bulan ini.
            “ah.. wae?” jawabku malas.
            “ada apa dengan wajahmu? Apa kau sakit?” Gi Kwang menatapku heran.
            “anio. Wae?” Tanyaku sekali lagi.
            “ah.. tentang lagu duet kita. Bagaimana jika kita menggantinya? Aku tidak terlalu menyukainya. Terlalu mellow. Bagaimana dengan lagu Don’t Go?” lagi-lagi Gi Kwang bertingkah seenaknya. Sekarang dia ingin mengganti lagu duet kami? Kenapa dia tidak mengatakan dari bahwa dia tidak menyukai lagu -LIKE THE STAR-  yang aku pilih dari dulu.
            “…”
            Aku diam saja. Sebenarnya aku sangat marah tapi aku tetap menahannya karena Guru Kang menyuruhku untuk bersabar ketika menghadapi Lee Gi Kwang. Aku berusaha menenangkan hatiku yang sedang marah.
            “bagaimana?” suaranya membuyarkan lamunanku.
            “terserah kau saja.” Jawabku singkat lalu beranjak pergi. Aku benar-benar marah. Lagu yang susah payah kuhapalkan tapi Gi Kwang menggantinya dengan seenaknya.

___
30 Maret 2011.
23.45



Kajima kajima nal jiweobeori gettan geojitmal dashin hajima
Geureon mareun hajima
Geojitmal da geojitmal
Geureon maeumedo eopneun mallo nal jabjima
Imi neon neujeotjana

Jeongmal uriga idaero heeojindaneun ge geobina eum geobina
Naneun uriga idaero mannandaneun ge deo geobina (geobina.. kajima)…


“berhenti..” teriak Gi Kwang menghentikan latihan kami.
“ada apa lagi?” jawabku semakin malas. Sudah hampir seratus kali Gi Kwang menghentikan latihan kami. Aku sudah mulai lelah. Mataku benar-benar mengantuk.
“kenapa nada suaramu selalu tidak sama denganku?” katanya kali ini. Sekarang nada laguku lalu nanti apa lagi?. Aku benar-benar marah.
“ayo kita ulang sekali lagi.” Gi Kwang mulai mendentingkan pianonya lagi tapi aku menghentikannya.
“aku keluar dari duet ini.” Kataku sambil melempar kertas lagu yang kupegang. Gi Kwang sangat terkejut. Tapi kemudian Gi Kwang menarikku yang beranjak pergi.
“kau mau pergi kemana?” tanyanya. Kali ini tidak ada nada jahat yang terkandung dalam ucapannya melainkan nada yang sangat lembut yang keluar dari bibirnya.
“lepaskan aku..!” aku berusaha melepaskan diri dari tangan Gi Kwang tapi sulit karena bagaimana pun Gi Kwang adalah seorang namja yang kuat.
“tapi kau mau kemana?” tanyanya sekali lagi dengan tangan tetap memegang kedua lenganku dengan kuat. Kuat tapi tidak menyakitkan.
“pergi kemanapun. Yang penting aku tidak bersamamu. Aku muak bersamamu.” Ujarku marah. Lalu aku mulai berteriak padanya kemudian memakinya. Tapi Gi Kwang tetap diam sambil mendengarkan makianku dengan tenang. Sampai akhirnya aku pun lelah memakinya.
“apakah kau sangat membenciku?” Gi Kwang menatapku lembut. Matanya terlihat sangat indah.
“benar.. aku sangat membencimu. Jadi menjauhlah dariku.” Genggaman tangan Gi Kwang melemah. Gi Kwang melepaskan lenganku.
“pergilah.. aku akan melakukan apa yang kau inginkan.” Gi Kwang menyuruhku pergi. Dia tersenyum tapi senyum yang sedikit aneh. Sepertinya sangat sedih. Aku pun pergi dengan perasaan bingung.

*Gi Kwang POV*


00.00

“saengil Chukae, Lee Gi Kwang.!!” hari ini adalah ulang tahunku. Aku ingin merayakan bersamanya tapi dia sangat membenciku. Apa yang harus kulakukan? Aku benar-benar menyukainya.

___
31 Maret 2011
Kelas Tari.

            “Kim So Ra.. Guru Kang mencarimu.” Jang Subin, salah satu temanku melambai padaku.
            “aku?”
            “hmm.. cepat temui Guru Kang. Sepertinya sangat penting.” Katanya sambil duduk bergabung dengan teman-teman yang lain.
            “hmm, gomawo.” Aku bertanya-tanya, kira-kira apa yang akan dikatakan oleh Guru Kang.
            Aku mengetuk pintu ruang kepala sekolah.
            “masuklah..”
            Aku melihat Gi Kwang saat aku masuk keruangan Guru Kang.
            “duduklah..” guru kang mempersilahkanku untuk duduk. Aku memilih bangku yang bersebrangan dengan Gi Kwang, aku cukup malas untuk berdekatan dengannya.
            “Lee Gi Kwang, apa benar kau tidak bisa berduet dengan Kim So Ra?” aku terkejut mendengar pertanyaan guru Kang. Bukankah aku yang tidak ingin berduet dengan Lee Gi Kwang tapi kenapa..
            “Ne..”
            Aku bertambah bingung saat Gi Kwang menjawab “ya”.
            “tapi kenapa?”
            “saya hanya tidak ingin melakukannya. Itu saja.” Dia.. apakah dia berusaha melindungiku? Tapi untuk apa dia melakukannya?
            “baiklah. Lalu Kim So Ra, apakah kau juga keberatan jika kau berduet dengan Lee Gi Kwang?” sekarang guru Kang beralih padaku. Aku bingung harus menjawab apa? Haruskah aku mengatakan aku keberatan? Atau apa? Aku bingung. Aku melirik kearah Gi Kwang. Dia diam saja.
            “tidak..”jawabku akhirnya. Sontak membuat Gi Kwang bingung sambil memandangku heran.
            “baiklah.. sudah diputuskan. Kalian tetap berduet. Sekarang kalian boleh keluar.”
            Aku buru-buru keluar meninggalkan Gi Kwang di belakang. Tapi tiba-tiba aku terjatuh karena tali sepatu yang lupa kuikat. Sakit…!!! Sebuah tangan memegang lenganku dengan lembut sambil membantuku berdiri. Dengan terpincang aku berusaha berdiri. Tangan itu adalah tangan Gi Kwang. Aku malu rasanya. Aku ingin cepat-cepat pergi tapi saat aku berusaha berjalan menjauh, kaki ku terasa sangat sakit dan hampir terjatuh lagi, untung saja Gi Kwang masih memegangku jadi aku terselamatkan.
            “Ghwenchana?”
            “hmm.. ghwenchana.” Aku menunduk. Benar-benar malu rasanya saat aku harus dibantu orang yang tadi malam ku maki. Saat aku termenung tiba-tiba Gi Kwang menggendongku. Aku kaget. Semua orang menatapku dengan pandangan iri. Terutama para siswi perempuan.
            “YAA, apa yang kau lakukan? Cepat turunkan aku.” Aku berusaha meronta minta untuk diturunkan tapi Gi Kwang terus menggendongku sampai diruang kesehatan.
            Suasana begitu hening di ruang kesehatan. Hanya ada aku dan Gi Kwang. Dengan sabar Gi Kwang membalut kakiku yang terkilir tadi. Entah kenapa jantungku tiba-tiba berdegub dengan kencang.
            “kenapa kau melakukannya?” Gi Kwang tiba-tiba bertanya. Aku yang sejak tadi memperhatikannya pun terkejut.
            “hah.. apa?”
            “kenapa kau bilang kau tidak keberatan berduet denganku?” Gi Kwang mengulang pertanyaannya sambil tetap membalut kakiku.
            “hmm.. ah, kupikir aku terlalu kekanakan jika tidak mau berduet hanya karena aku tidak menyukaimu. Jadi aku memutuskan untuk berduet.”
            “..”
            Gi Kwang diam saja. Membuatku serba salah dan gugup.
            “apa kau marah padaku?” kuberanikan diri untuk bertanya.
            “bukankah kau yang marah padaku.”
            “heh.. sebenarnya tidak juga aku hanya kesal karena kau tidak membiarkanku pulang dan tetap menyuruhku latihan sampai malam.” Ujarku beralasan.
            “mengenai lagu.. kita tetap menggunakan LIKE A STAR Taeyeon.”
            Aku terperangah.
            “tapi bukankah lagu DON’T GO junsu? Kenapa kau menggantinya?”
            “aku rasa aku cukup tidak adil jika harus mengganti lagu yang susah payah kau hapalkan hanya karena kau tidak menyukai lagunya.”
            “benarkah?”
            “hmm..”
            “Gi Kwang, mianhae...”
            “na do mianhae..”
           
___
2 April 2011

            *Gi Kwang POV*

            Aku sedang mempersiapkan kedatangan So Ra saat tiba-tiba Min Ji datang mengagetkanku.
            “Oppa.. apa kau merindukanku?” Min Ji tiba-tiba memelukku dari belakang saat aku membersihkan sofa.
            “Han Min Ji?”
            “kenapa kau begitu kaget? Apa kau lupa padaku?” Min Ji memasang wajah cemberut. Raut wajah itu sangat kukenal. Bagaimana tidak? Min Ji adalah seseorang yang sangat kusayangi.
            “tentu saja aku merindukanmu.” Aku membalas pelukan Min Ji saat So Ra tiba-tiba muncul. Aku kaget saat melihat So Ra raut wajahnya aneh, susah untuk digambarkan.
            “So Ra..?” aku melepaskan pelukanku.
            “maaf, sepertinya aku datang disaat yang tidak tepat. Permisi..” So Ra beranjak pergi. Aku berusaha mengejarnya tapi Min Ji menghalangiku.
            “So Ra?” aku berusaha memanggil So Ra tapi So Ra tidak mendengarnya.
            “dia siapa?” Tanya Min Ji sambil terus memegang tanganku.
            “biar aku yang mengejarnya.” Untunglah ada Hyunseung yang datang menawarkan diri untuk mengejar So Ra.

*Kim So Ra POV*

            “bodoh, tidak seharusnya aku mau datang kerumah Gi Kwang. Kenapa aku begitu bodoh?” aku memukul-mukul kepalaku karena kebodohanku tadi.
            “nona Kim So Ra..” seseorang memanggilku dari belakang. Aku menoleh kebelakang. Aku mengenali orang yang memanggilku itu. tapi aku lupa siapa namanya yang pasti dia adalah salah satu anggota B2ST juga, sama dengan Gi Kwang.
            “kau memanggilku?”
            “ne.. namamu Kim So Ra bukan? Apa kau mau bicara denganku sebentar?” Hyunseung tersenyum. Senyumnya sangat manis. Tapi senyum Gi Kwang lebih manis, menurutku. Heh.. untuk apa aku memikirkannya? Dia sudah memiliki seorang kekasih. Hei, kenapa denganku hari ini kenapa aku merasa sangat sedih melihat Gi Kwang bersama gadis lain?
            “nona?” suara Hyunseung membuyarkan lamunanku. Aku tersentak.
            “ne?”
            “apa kita bisa bicara sambil aku mengantarmu pulang?” Hyunseung mengulang pertanyaannya.
            “oh.. baiklah.”

___
3 April 2011

CHINJU ART SCHOOL

            Persiapan acara ulang tahun sekolah kami sudah mulai dikerjakan. 2 hari lagi adalah acara yang ditunggu-tunggu bagi kami murid CHINJU ART SCHOOL. Aku berjalan menyusuri panggung yang sedang dihias untuk acara kami nanti. Aku terus memikirkan apa yang Hyunseung katakan kemarin. ‘apa aku menyukai Gi Kwang tapi bukankah aku membencinya?’.
            Jam 12, aku masih terdiam diruang kelasku. Aku merasa malas untuk keluar dari kelas. Malas bertemu Gi Kwang tepatnya. Aku teringat sesuatu. Hari ini kami seharusnya latihan terakhir untuk tampil besok lusa. Aku mengeluarkan ponselku lalu mengetik sebuah pesan untuk Gi Kwang.

            Aku tidak bisa untuk latihan hari ini.
            Kau bisa melakukannya sendiri bukan?
            Mianhae..!!!

            Setelah mengirim pesan itu, aku mematikan ponselku lalu menutup wajahku dengan tangan. ‘Aku rasa aku memang menyukainya..’ kemudian aku menangis.
___
*Gi Kwang POV*

            “dia benar-benar membenciku.” Aku menundukkan kepalaku. Aku benar-benar tak berdaya menghadapi gadis yang satu ini. Dia sungguh membuatku gila. ‘Kim So Ra apakah aku memang harus melupakanmu?’

___
4 April 2011
Kantin

            “YAA, Kim So Ra apa kau tahu bahwa tanggal 30 kemarin Gi Kwang berulang tahun?” Tanya  Jang Subin, saat kami berada di kantin sekolah.
            “MWO?” aku terkejut. Tanggal 30? Bukankah itu tanggal saat kami bertengkar waktu itu. apakah Gi Kwang menahanku saat itu untuk..? berbagai spekulasi bermunculan dikepalaku. Mungkinkah Gi Kwang menyukaiku? Aku cukup bingung untuk memikirkannya, untuk memastikan semua perkiraanku itu aku berlari mencari Gi Kwang tak peduli teriakan Subin yang terus memanggilku.

___
Atap Sekolah

            “Lee Gi Kwang…”
            Aku berteriak memanggilnya saat kutemukan dia diatas atap sekolah. Gi Kwang menoleh. Perasaanku saat ini benar-benar bercampur menjadi satu. Tanpa pikir panjang aku langsung menghambur dalam pelukannya. Aku memeluknya erat. Gi Kwang bingung.
            “wae? Ghwenchana?”
            “..”
            Aku menggeleng.
            “lalu kau kenapa?” Gi Kwang melepaskan pelukanku.
            aku tidak menjawab pertanyaan Gi Kwang sambil menundukkan kepala menghindari tatapan mata Gi Kwang.
            Gi Kwang menaikkan daguku membuatku menatapnya.
            “ghwenchana?”
            “apa kau menyukaiku?” suaraku begitu lirih hampir saja tak terdengar.
            “mwo?”
            “apa kau menyukaiku?” kataku sedikit lebih keras. Mukaku benar-benar merah sekarang. Aku benar-benar malu.
            “mwo?” Gi Kwang bertanya lagi seolah tak percaya bahwa aku akan bertanya seperti itu.
            “sudahlah, lupakan.”aku kesal karena Gi Kwang tidak juga mendengar pertanyaanku sedangkan aku berusaha keras menahan malu. Aku pun beranjak pergi.
            “AKU MENYUKAIMU..!!!” tiba-tiba Gi Kwang berteriak. Kontan aku pun terkejut lalu menoleh. Aku melihat wajah Gi Kwang memerah. Aku tersenyum.
            “na do jhohae.”
            Aku kembali berlari kearah Gi Kwang lalu memeluknya lagi.
            Lalu aku teringat akan ucapan Sujin tentang ulang tahun Gi Kwang.
            “YAA, kenapa kau tak memberitahuku?” aku melepaskan pelukanku.
            “tentang?”
            “ulang tahunmu. Kenapa kau tidak bilang saat itu? dan membiarkanku marah padamu.” Aku membuat raut wajah cemberut.
            “aku hanya tidak ingin membuatmu tidak nyaman jadi aku membiarkanmu pergi.” Gi Kwang menggenggam tanganku erat.
            “begitukah? Baiklah, ayo kita rayakan setelah acara nanti. Ga Ja..!!” aku menggandeng tangan Gi Kwang dan mengajaknya pergi. Namun aku teringat sesuatu. ‘Gadis dirumah Gi Kwang.’
            “tunggu. Lalu gadis yang berada dirumahmu waktu itu?”
            “gadis dirumahku? Oh, yang kau maksud Min Ji? Dia adalah adik sepupuku yang lama tinggal di Califonia dan kami sudah lama tidak bertemu.”
            “hmm, baguslah.” Ujarku lega.
            “kenapa? Apa kau cemburu?” Gi Kwang mulai menggodaku. Aku tersipu malu.
            “tentu saja tidak.” Aku berjalan mendahului Gi Kwang. Aku malu jika Gi Kwang tahu aku cemburu.
            “kau cemburu bukan?” Gi Kwang terus menggodaku.
            “tidaaaaaaaaakkkk…”

___
5 April 2011

Show Time…..!!!
            CHINJU’S BIRTHDAY ART 100TH.

            Didepan sekolah sudah terpasang spanduk yang membumbung tinggi. Tamu-tamu mulai berdatangan. Aku semakin gugup menghadapi ketakutanku. Aku takut jika nanti aku akan berbuat salah saat menyanyi atau jatuh saat berjalan diatas panggung.
            “gugup?” Gi Kwang menggenggam tanganku. Dingin.
            “sangat gugup.” aku tak henti-hentinya berdoa agar tidak melakukan kesalahan saat pentas nanti.
            Gi Kwang memegang kedua pipiku lalu berkata. “ ‘kau telah jatuh cinta padaku’ katakan itu pada mereka. Fighting!!!” Gi Kwang mengepalkan tangannya, memberikan semangat padaku.
            “fighting..!!”

___
            Aku naik keatas panggung bersama dengan Gi Kwang. Kini saatnya aku tampil. Aku benar-benar gugup. Tapi untunglah Gi Kwang tetap menyemangatiku dan tetap berada disampingku.
            Ting..ting..ting
            Music mulai dimainkan dan kami pun mulai menyanyi.



Sesang eoneun geoseh geudae sumdeorado
naneun geudael chajanael suga isseoyo
geudaega eobdamyeon
geudaega eobdamyeon
naesimjangeun dduiji anheuhniga
sarang i ra geudi malhaji anhado
ma eum euh ro naneun al suga itjyo
geudaeman itdamyeon
guedaeman itdamyeon
amugeotdo nan pilyo eobneundeh
You're my everything to me
You're my everything to me
haneul ui byeolcheoreom hwanhageh bichwojuri
geudaeneun naman ui sarang
yeonywonhan namanui sarang
uri saranghaeyo
geudae hanamyeon nan chungbunhaeyo

geu mueotgwa bigwohalsu isseulggayo
geu mueotgwabattol suga itnayo
geudae ui sarangeul
geudaeui maeumeul
geu nugadaesinhalsu itnayo
you're my everything to me
you're my everything to me
haneul ui byeolcheoreom hwanhageh bichwojuri
geudaeneun naman ui sarang
yeonywonhan namanui sarang
uri saranghaeyo
geudae hanamyeon nan chungbunhaeyo
i byeolhaneun il eobseulgo eh yo
geudaeehgeh sangcheohjuneun il
nuneul heulrigeh halril na eobdorok
you're my everything to me
you're my everything to me
uri byeonchimayo
seh wo ri heu reundaedo
geudaeneun naman ui sarang
yeongwonhan naman ui sarang
uri saranghaeyo
seul peum eobneun sesang eseo uri

Lagupun selesai dinyanyikan. Aku lega karena aku menyanyi tanpa melakukan kesalahan dan yang membuatku lebih terharu adalah tepuk tangan penonton yang begitu riuh. aku membungkuk berterimakasih. Aku benar-benar terharu. Lalu kami turun dari panggung.
            “chukae..” Gi Kwang menyelamatiku. Aku tersenyum terharu.
            “gomawo..” aku memeluk Gi Kwang. Tapi tiba-tiba…
            “Oppa, apa yang kau lakukan?” kami sontak menoleh.
            “Min Ji?”
            “Oppa…”
            Aku menoleh kearah Gi Kwang. Dia tersenyum.
            “lariiiiiiiiii…..” teriak Gi Kwang kemudian. Aku menurutinya. Kami berlari bersama. Rasanya menyenangkan.
            “Oppa… tunggu..!!!” Min Ji mengejar kami tapi kami berlari lebih cepat. Min Ji tertinggal jauh.
            “apa kau senang?” Tanya Gi Kwang saat kami berada diatas atap.
            Aku tersenyum.
            “sepertinya kau sangat senang.” Gi Kwang ikut tersenyum.
            Aku mengecup pipi Gi Kwang. Lalu berpura-pura mengalihkan pandangannya kedepan.
            Gi Kwang menyentuh pipinya yang tadi kucium.
            “aku sangat menyukaimu, Kim So Ra.” Sekarang Gi Kwang yang gantian mencium pipiku. Aku tersipu. Ini pertama kalinya aku dicium oleh seorang namja.
            “aku juga sangat sangat sangat menyukaimu.”
            Gi Kwang memelukku dari belakang. Lalu kami menikmati matahari tenggelam bersama. Sangat romantis…!!

Minggu, 08 April 2012

COVER DANCE VIDEO part. 1

COVER DANCE VIDEO..
LET'S TRY IT TOGETHER..!!!

1. LED APPLE - SADNESS



2. MISS A - OVER YOU





3. A-PINK - MY MY



4. SNSD - THE BOYS 



5. T-ARA - LIKE THE FIRST TIME