TITLE : 별 모양의(byeol moyang-ui)
CAST : Kim So Ra, Lee Gi Kwang ‘B2ST’, Hyunseung ‘B2ST’,
Jang Subin, Guru Kang, Park Min Ji.
Namaku
Kim So Ra. Aku adalah mahasiswi baru jurusan seni di CHINJU ART SCHOOL (*hanya
rekaan*) . Aku hanya gadis biasa yang mampu bersekolah disekolah ini karena
beasiswa yang kuperoleh dengan susah payah.
“Kim
So Ra ..!!!” teriak Gi Kwang yang datang menghampiriku. Heh.. sudah sebulan ini
aku harus berurusan dengan Lee Gi Kwang, salah satu anggota B2ST yang cukup
menyebalkan. Dia selalu mengusikku dengan segala tingkahnya. Itu menyebalkan
sekali. Semua ini karena Guru Kang yang memutuskan kami untuk menjadi kelompok
duet dalam showcase yang akan diselenggarakan untuk memperingati ulang tahun
sekolah kami yang ke-100 tahun. Itulah yang menyebabkan aku harus berurusan
dengan Lee Gi Kwang selama satu bulan ini.
“ah..
wae?” jawabku malas.
“ada
apa dengan wajahmu? Apa kau sakit?” Gi Kwang menatapku heran.
“anio.
Wae?” Tanyaku sekali lagi.
“ah..
tentang lagu duet kita. Bagaimana jika kita menggantinya? Aku tidak terlalu
menyukainya. Terlalu mellow. Bagaimana dengan lagu Don’t Go?” lagi-lagi Gi
Kwang bertingkah seenaknya. Sekarang dia ingin mengganti lagu duet kami? Kenapa
dia tidak mengatakan dari bahwa dia tidak menyukai lagu -LIKE THE STAR- yang aku pilih dari dulu.
“…”
Aku
diam saja. Sebenarnya aku sangat marah tapi aku tetap menahannya karena Guru
Kang menyuruhku untuk bersabar ketika menghadapi Lee Gi Kwang. Aku berusaha
menenangkan hatiku yang sedang marah.
“bagaimana?”
suaranya membuyarkan lamunanku.
“terserah
kau saja.” Jawabku singkat lalu beranjak pergi. Aku benar-benar marah. Lagu
yang susah payah kuhapalkan tapi Gi Kwang menggantinya dengan seenaknya.
___
30 Maret 2011.
23.45
Kajima
kajima nal jiweobeori gettan geojitmal dashin hajima
Geureon mareun hajima
Geojitmal da geojitmal
Geureon maeumedo eopneun mallo nal jabjima
Imi neon neujeotjana
Jeongmal uriga idaero heeojindaneun ge geobina eum geobina
Naneun uriga idaero mannandaneun ge deo geobina (geobina.. kajima)…
Geureon mareun hajima
Geojitmal da geojitmal
Geureon maeumedo eopneun mallo nal jabjima
Imi neon neujeotjana
Jeongmal uriga idaero heeojindaneun ge geobina eum geobina
Naneun uriga idaero mannandaneun ge deo geobina (geobina.. kajima)…
“berhenti..” teriak Gi Kwang menghentikan latihan kami.
“ada apa lagi?” jawabku semakin malas. Sudah
hampir seratus kali Gi Kwang menghentikan latihan kami. Aku sudah mulai lelah.
Mataku benar-benar mengantuk.
“kenapa nada suaramu selalu tidak sama
denganku?” katanya kali ini. Sekarang nada laguku lalu nanti apa lagi?. Aku
benar-benar marah.
“ayo kita ulang sekali lagi.” Gi Kwang mulai
mendentingkan pianonya lagi tapi aku menghentikannya.
“aku keluar dari duet ini.” Kataku sambil
melempar kertas lagu yang kupegang. Gi Kwang sangat terkejut. Tapi kemudian Gi
Kwang menarikku yang beranjak pergi.
“kau mau pergi kemana?” tanyanya. Kali ini
tidak ada nada jahat yang terkandung dalam ucapannya melainkan nada yang sangat
lembut yang keluar dari bibirnya.
“lepaskan aku..!” aku berusaha melepaskan
diri dari tangan Gi Kwang tapi sulit karena bagaimana pun Gi Kwang adalah
seorang namja yang kuat.
“tapi kau mau kemana?” tanyanya sekali lagi
dengan tangan tetap memegang kedua lenganku dengan kuat. Kuat tapi tidak
menyakitkan.
“pergi kemanapun. Yang penting aku tidak
bersamamu. Aku muak bersamamu.” Ujarku marah. Lalu aku mulai berteriak padanya
kemudian memakinya. Tapi Gi Kwang tetap diam sambil mendengarkan makianku
dengan tenang. Sampai akhirnya aku pun lelah memakinya.
“apakah kau sangat membenciku?” Gi Kwang
menatapku lembut. Matanya terlihat sangat indah.
“benar.. aku sangat membencimu. Jadi
menjauhlah dariku.” Genggaman tangan Gi Kwang melemah. Gi Kwang melepaskan
lenganku.
“pergilah.. aku akan melakukan apa yang kau
inginkan.” Gi Kwang menyuruhku pergi. Dia tersenyum tapi senyum yang sedikit
aneh. Sepertinya sangat sedih. Aku pun pergi dengan perasaan bingung.
*Gi Kwang POV*
00.00
00.00
“saengil Chukae, Lee Gi Kwang.!!” hari ini
adalah ulang tahunku. Aku ingin merayakan bersamanya tapi dia sangat
membenciku. Apa yang harus kulakukan? Aku benar-benar menyukainya.
___
31
Maret 2011
Kelas
Tari.
“Kim So Ra.. Guru Kang mencarimu.”
Jang Subin, salah satu temanku melambai padaku.
“aku?”
“hmm.. cepat temui Guru Kang.
Sepertinya sangat penting.” Katanya sambil duduk bergabung dengan teman-teman
yang lain.
“hmm, gomawo.” Aku bertanya-tanya,
kira-kira apa yang akan dikatakan oleh Guru Kang.
Aku mengetuk pintu ruang kepala sekolah.
“masuklah..”
Aku melihat Gi Kwang saat aku masuk
keruangan Guru Kang.
“duduklah..” guru kang
mempersilahkanku untuk duduk. Aku memilih bangku yang bersebrangan dengan Gi
Kwang, aku cukup malas untuk berdekatan dengannya.
“Lee Gi Kwang, apa benar kau tidak
bisa berduet dengan Kim So Ra?” aku terkejut mendengar pertanyaan guru Kang.
Bukankah aku yang tidak ingin berduet dengan Lee Gi Kwang tapi kenapa..
“Ne..”
Aku bertambah bingung saat Gi Kwang
menjawab “ya”.
“tapi kenapa?”
“saya hanya tidak ingin
melakukannya. Itu saja.” Dia.. apakah dia berusaha melindungiku? Tapi untuk apa
dia melakukannya?
“baiklah. Lalu Kim So Ra, apakah kau
juga keberatan jika kau berduet dengan Lee Gi Kwang?” sekarang guru Kang
beralih padaku. Aku bingung harus menjawab apa? Haruskah aku mengatakan aku
keberatan? Atau apa? Aku bingung. Aku melirik kearah Gi Kwang. Dia diam saja.
“tidak..”jawabku akhirnya. Sontak
membuat Gi Kwang bingung sambil memandangku heran.
“baiklah.. sudah diputuskan. Kalian
tetap berduet. Sekarang kalian boleh keluar.”
Aku buru-buru keluar meninggalkan Gi
Kwang di belakang. Tapi tiba-tiba aku terjatuh karena tali sepatu yang lupa
kuikat. Sakit…!!! Sebuah tangan memegang lenganku dengan lembut sambil
membantuku berdiri. Dengan terpincang aku berusaha berdiri. Tangan itu adalah
tangan Gi Kwang. Aku malu rasanya. Aku ingin cepat-cepat pergi tapi saat aku
berusaha berjalan menjauh, kaki ku terasa sangat sakit dan hampir terjatuh lagi,
untung saja Gi Kwang masih memegangku jadi aku terselamatkan.
“Ghwenchana?”
“hmm.. ghwenchana.” Aku menunduk.
Benar-benar malu rasanya saat aku harus dibantu orang yang tadi malam ku maki.
Saat aku termenung tiba-tiba Gi Kwang menggendongku. Aku kaget. Semua orang
menatapku dengan pandangan iri. Terutama para siswi perempuan.
“YAA, apa yang kau lakukan? Cepat
turunkan aku.” Aku berusaha meronta minta untuk diturunkan tapi Gi Kwang terus
menggendongku sampai diruang kesehatan.
Suasana begitu hening di ruang
kesehatan. Hanya ada aku dan Gi Kwang. Dengan sabar Gi Kwang membalut kakiku
yang terkilir tadi. Entah kenapa jantungku tiba-tiba berdegub dengan kencang.
“kenapa kau melakukannya?” Gi Kwang
tiba-tiba bertanya. Aku yang sejak tadi memperhatikannya pun terkejut.
“hah.. apa?”
“kenapa kau bilang kau tidak
keberatan berduet denganku?” Gi Kwang mengulang pertanyaannya sambil tetap
membalut kakiku.
“hmm.. ah, kupikir aku terlalu
kekanakan jika tidak mau berduet hanya karena aku tidak menyukaimu. Jadi aku
memutuskan untuk berduet.”
“..”
Gi Kwang diam saja. Membuatku serba
salah dan gugup.
“apa kau marah padaku?” kuberanikan
diri untuk bertanya.
“bukankah kau yang marah padaku.”
“heh.. sebenarnya tidak juga aku
hanya kesal karena kau tidak membiarkanku pulang dan tetap menyuruhku latihan
sampai malam.” Ujarku beralasan.
“mengenai lagu.. kita tetap
menggunakan LIKE A STAR Taeyeon.”
Aku terperangah.
“tapi bukankah lagu DON’T GO junsu?
Kenapa kau menggantinya?”
“aku rasa aku cukup tidak adil jika
harus mengganti lagu yang susah payah kau hapalkan hanya karena kau tidak
menyukai lagunya.”
“benarkah?”
“hmm..”
“Gi Kwang, mianhae...”
“na do mianhae..”
___
2
April 2011
*Gi Kwang POV*
Aku sedang mempersiapkan kedatangan
So Ra saat tiba-tiba Min Ji datang mengagetkanku.
“Oppa.. apa kau merindukanku?”
Min Ji tiba-tiba memelukku dari belakang saat aku membersihkan sofa.
“Han Min Ji?”
“kenapa kau begitu kaget? Apa kau
lupa padaku?” Min Ji memasang wajah cemberut. Raut wajah itu sangat kukenal.
Bagaimana tidak? Min Ji adalah seseorang yang sangat kusayangi.
“tentu saja aku merindukanmu.” Aku
membalas pelukan Min Ji saat So Ra tiba-tiba muncul. Aku kaget saat melihat So
Ra raut wajahnya aneh, susah untuk digambarkan.
“So Ra..?” aku melepaskan pelukanku.
“maaf, sepertinya aku datang disaat
yang tidak tepat. Permisi..” So Ra beranjak pergi. Aku berusaha mengejarnya
tapi Min Ji menghalangiku.
“So Ra?” aku berusaha memanggil So
Ra tapi So Ra tidak mendengarnya.
“dia siapa?” Tanya Min Ji sambil
terus memegang tanganku.
“biar aku yang mengejarnya.”
Untunglah ada Hyunseung yang datang menawarkan diri untuk mengejar So Ra.
*Kim
So Ra POV*
“bodoh, tidak seharusnya aku mau
datang kerumah Gi Kwang. Kenapa aku begitu bodoh?” aku memukul-mukul kepalaku
karena kebodohanku tadi.
“nona Kim So Ra..” seseorang
memanggilku dari belakang. Aku menoleh kebelakang. Aku mengenali orang yang
memanggilku itu. tapi aku lupa siapa namanya yang pasti dia adalah salah satu
anggota B2ST juga, sama dengan Gi Kwang.
“kau memanggilku?”
“ne.. namamu Kim So Ra bukan? Apa
kau mau bicara denganku sebentar?” Hyunseung tersenyum. Senyumnya sangat manis.
Tapi senyum Gi Kwang lebih manis, menurutku. Heh.. untuk apa aku memikirkannya?
Dia sudah memiliki seorang kekasih. Hei, kenapa denganku hari ini kenapa aku
merasa sangat sedih melihat Gi Kwang bersama gadis lain?
“nona?” suara Hyunseung membuyarkan
lamunanku. Aku tersentak.
“ne?”
“apa kita bisa bicara sambil aku
mengantarmu pulang?” Hyunseung mengulang pertanyaannya.
“oh.. baiklah.”
___
3
April 2011
CHINJU
ART SCHOOL
Persiapan acara ulang tahun sekolah
kami sudah mulai dikerjakan. 2 hari lagi adalah acara yang ditunggu-tunggu bagi
kami murid CHINJU ART SCHOOL. Aku berjalan menyusuri panggung yang sedang
dihias untuk acara kami nanti. Aku terus memikirkan apa yang Hyunseung katakan
kemarin. ‘apa aku menyukai Gi Kwang tapi bukankah aku membencinya?’.
Jam 12, aku masih terdiam diruang
kelasku. Aku merasa malas untuk keluar dari kelas. Malas bertemu Gi Kwang
tepatnya. Aku teringat sesuatu. Hari ini kami seharusnya latihan terakhir untuk
tampil besok lusa. Aku mengeluarkan ponselku lalu mengetik sebuah pesan untuk
Gi Kwang.
Aku tidak bisa untuk latihan hari ini.
Kau bisa
melakukannya sendiri bukan?
Mianhae..!!!
Setelah mengirim pesan itu, aku
mematikan ponselku lalu menutup wajahku dengan tangan. ‘Aku rasa aku memang
menyukainya..’ kemudian aku menangis.
___
*Gi
Kwang POV*
“dia benar-benar membenciku.” Aku
menundukkan kepalaku. Aku benar-benar tak berdaya menghadapi gadis yang satu
ini. Dia sungguh membuatku gila. ‘Kim So Ra apakah aku memang harus
melupakanmu?’
___
4
April 2011
Kantin
“YAA, Kim So Ra apa kau tahu bahwa
tanggal 30 kemarin Gi Kwang berulang tahun?” Tanya Jang Subin, saat kami berada di kantin
sekolah.
“MWO?” aku terkejut. Tanggal 30?
Bukankah itu tanggal saat kami bertengkar waktu itu. apakah Gi Kwang menahanku
saat itu untuk..? berbagai spekulasi bermunculan dikepalaku. Mungkinkah Gi
Kwang menyukaiku? Aku cukup bingung untuk memikirkannya, untuk memastikan semua
perkiraanku itu aku berlari mencari Gi Kwang tak peduli teriakan Subin yang
terus memanggilku.
___
Atap
Sekolah
“Lee Gi Kwang…”
Aku berteriak memanggilnya saat
kutemukan dia diatas atap sekolah. Gi Kwang menoleh. Perasaanku saat ini
benar-benar bercampur menjadi satu. Tanpa pikir panjang aku langsung menghambur
dalam pelukannya. Aku memeluknya erat. Gi Kwang bingung.
“wae? Ghwenchana?”
“..”
Aku menggeleng.
“lalu kau kenapa?” Gi Kwang
melepaskan pelukanku.
aku tidak menjawab pertanyaan Gi
Kwang sambil menundukkan kepala menghindari tatapan mata Gi Kwang.
Gi Kwang menaikkan daguku membuatku
menatapnya.
“ghwenchana?”
“apa kau menyukaiku?” suaraku begitu
lirih hampir saja tak terdengar.
“mwo?”
“apa kau menyukaiku?” kataku sedikit
lebih keras. Mukaku benar-benar merah sekarang. Aku benar-benar malu.
“mwo?” Gi Kwang bertanya lagi seolah
tak percaya bahwa aku akan bertanya seperti itu.
“sudahlah, lupakan.”aku kesal karena
Gi Kwang tidak juga mendengar pertanyaanku sedangkan aku berusaha keras menahan
malu. Aku pun beranjak pergi.
“AKU MENYUKAIMU..!!!” tiba-tiba Gi
Kwang berteriak. Kontan aku pun terkejut lalu menoleh. Aku melihat wajah Gi
Kwang memerah. Aku tersenyum.
“na do jhohae.”
Aku kembali berlari kearah Gi Kwang lalu
memeluknya lagi.
Lalu aku teringat akan ucapan Sujin
tentang ulang tahun Gi Kwang.
“YAA, kenapa kau tak memberitahuku?”
aku melepaskan pelukanku.
“tentang?”
“ulang tahunmu. Kenapa kau tidak
bilang saat itu? dan membiarkanku marah padamu.” Aku membuat raut wajah
cemberut.
“aku hanya tidak ingin membuatmu
tidak nyaman jadi aku membiarkanmu pergi.” Gi Kwang menggenggam tanganku erat.
“begitukah? Baiklah, ayo kita
rayakan setelah acara nanti. Ga Ja..!!” aku menggandeng tangan Gi Kwang dan
mengajaknya pergi. Namun aku teringat sesuatu. ‘Gadis dirumah Gi Kwang.’
“tunggu. Lalu gadis yang berada
dirumahmu waktu itu?”
“gadis dirumahku? Oh, yang kau
maksud Min Ji? Dia adalah adik sepupuku yang lama tinggal di Califonia dan kami
sudah lama tidak bertemu.”
“hmm, baguslah.” Ujarku lega.
“kenapa? Apa kau cemburu?” Gi Kwang
mulai menggodaku. Aku tersipu malu.
“tentu saja tidak.” Aku berjalan
mendahului Gi Kwang. Aku malu jika Gi Kwang tahu aku cemburu.
“kau cemburu bukan?” Gi Kwang terus
menggodaku.
“tidaaaaaaaaakkkk…”
___
5
April 2011
Show
Time…..!!!
CHINJU’S BIRTHDAY ART 100TH.
Didepan sekolah sudah terpasang
spanduk yang membumbung tinggi. Tamu-tamu mulai berdatangan. Aku semakin gugup
menghadapi ketakutanku. Aku takut jika nanti aku akan berbuat salah saat
menyanyi atau jatuh saat berjalan diatas panggung.
“gugup?” Gi Kwang menggenggam
tanganku. Dingin.
“sangat gugup.” aku tak
henti-hentinya berdoa agar tidak melakukan kesalahan saat pentas nanti.
Gi Kwang memegang kedua pipiku lalu
berkata. “ ‘kau telah jatuh cinta padaku’ katakan itu pada mereka. Fighting!!!”
Gi Kwang mengepalkan tangannya, memberikan semangat padaku.
“fighting..!!”
___
Aku naik keatas panggung bersama
dengan Gi Kwang. Kini saatnya aku tampil. Aku benar-benar gugup. Tapi untunglah
Gi Kwang tetap menyemangatiku dan tetap berada disampingku.
Ting..ting..ting
Music mulai dimainkan dan kami pun
mulai menyanyi.
Sesang eoneun geoseh
geudae sumdeorado
naneun geudael chajanael suga isseoyo
geudaega eobdamyeon
geudaega eobdamyeon
naesimjangeun dduiji anheuhniga
sarang i ra geudi malhaji anhado
ma eum euh ro naneun al suga itjyo
geudaeman itdamyeon
guedaeman itdamyeon
amugeotdo nan pilyo eobneundeh
You're my everything to me
You're my everything to me
haneul ui byeolcheoreom hwanhageh bichwojuri
geudaeneun naman ui sarang
yeonywonhan namanui sarang
uri saranghaeyo
geudae hanamyeon nan chungbunhaeyo
geu mueotgwa bigwohalsu isseulggayo
geu mueotgwabattol suga itnayo
geudae ui sarangeul
geudaeui maeumeul
geu nugadaesinhalsu itnayo
you're my everything to me
you're my everything to me
haneul ui byeolcheoreom hwanhageh bichwojuri
geudaeneun naman ui sarang
yeonywonhan namanui sarang
uri saranghaeyo
geudae hanamyeon nan chungbunhaeyo
i byeolhaneun il eobseulgo eh yo
geudaeehgeh sangcheohjuneun il
nuneul heulrigeh halril na eobdorok
you're my everything to me
you're my everything to me
uri byeonchimayo
seh wo ri heu reundaedo
geudaeneun naman ui sarang
yeongwonhan naman ui sarang
uri saranghaeyo
seul peum eobneun sesang eseo uri
naneun geudael chajanael suga isseoyo
geudaega eobdamyeon
geudaega eobdamyeon
naesimjangeun dduiji anheuhniga
sarang i ra geudi malhaji anhado
ma eum euh ro naneun al suga itjyo
geudaeman itdamyeon
guedaeman itdamyeon
amugeotdo nan pilyo eobneundeh
You're my everything to me
You're my everything to me
haneul ui byeolcheoreom hwanhageh bichwojuri
geudaeneun naman ui sarang
yeonywonhan namanui sarang
uri saranghaeyo
geudae hanamyeon nan chungbunhaeyo
geu mueotgwa bigwohalsu isseulggayo
geu mueotgwabattol suga itnayo
geudae ui sarangeul
geudaeui maeumeul
geu nugadaesinhalsu itnayo
you're my everything to me
you're my everything to me
haneul ui byeolcheoreom hwanhageh bichwojuri
geudaeneun naman ui sarang
yeonywonhan namanui sarang
uri saranghaeyo
geudae hanamyeon nan chungbunhaeyo
i byeolhaneun il eobseulgo eh yo
geudaeehgeh sangcheohjuneun il
nuneul heulrigeh halril na eobdorok
you're my everything to me
you're my everything to me
uri byeonchimayo
seh wo ri heu reundaedo
geudaeneun naman ui sarang
yeongwonhan naman ui sarang
uri saranghaeyo
seul peum eobneun sesang eseo uri
Lagupun
selesai dinyanyikan. Aku lega karena aku menyanyi tanpa melakukan kesalahan dan
yang membuatku lebih terharu adalah tepuk tangan penonton yang begitu riuh. aku
membungkuk berterimakasih. Aku benar-benar terharu. Lalu kami turun dari panggung.
“chukae..” Gi Kwang menyelamatiku. Aku
tersenyum terharu.
“gomawo..” aku memeluk Gi Kwang. Tapi
tiba-tiba…
“Oppa, apa yang kau lakukan?” kami
sontak menoleh.
“Min Ji?”
“Oppa…”
Aku menoleh kearah Gi Kwang. Dia tersenyum.
“lariiiiiiiiii…..” teriak Gi Kwang
kemudian. Aku menurutinya. Kami berlari bersama. Rasanya menyenangkan.
“Oppa… tunggu..!!!” Min Ji mengejar
kami tapi kami berlari lebih cepat. Min Ji tertinggal jauh.
“apa kau senang?” Tanya Gi Kwang
saat kami berada diatas atap.
Aku tersenyum.
“sepertinya kau sangat senang.” Gi
Kwang ikut tersenyum.
Aku mengecup pipi Gi Kwang. Lalu berpura-pura
mengalihkan pandangannya kedepan.
Gi Kwang menyentuh pipinya yang tadi
kucium.
“aku sangat menyukaimu, Kim So Ra.”
Sekarang Gi Kwang yang gantian mencium pipiku. Aku tersipu. Ini pertama kalinya
aku dicium oleh seorang namja.
“aku juga sangat sangat sangat
menyukaimu.”
Gi Kwang memelukku dari belakang. Lalu
kami menikmati matahari tenggelam bersama. Sangat romantis…!!